Selasa, 04 April 2017

Minggu, 02 April 2017

Sabtu, 01 April 2017

JURNAL PENUTUP

Jurnal Penutup adalah jurnal umum yang dibuat pada akhir periode akuntansi dengan tujuan untuk memindahkan atau menutup saldo Akun sementara/nominal. Akun nominal terdiri dari pendapatan dan biaya.

Dalam pembuatan Jurnal Penutup, perlu dibuka Akun baru yaitu Akun Ikhtisar Laba Rugi yang digunakan untuk menampung pemindahan saldo Akun nominal.Tujuan Penutupan, yaitu : 
a.   Menentukan laba atau rugi.
b.  Memisahkan pendapatan/biaya antar tahun buku.
c.   Mendapatkan neraca akhir.
d.  Memisahkan perangkat pembukuan (berkas atau file) antar tahun buku.

Tahap-tahap menutup akun-akun nominal
Pada saat membuat Jurnal Penutup, beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :
a.   Akun Pendapatan dengan memindahkan saldo setiap Akun Pendapatan ke Akun Ikhtisar Laba Rugi.
Pada neraca saldo setelah penyesuaian, akun pendapatan posisinya di sisi kredit. Pada jurnal penutup, pindahkan posisi pendapatan di kredit ke debit. Maka jurnal penutup pada tahap ini adalah:
Pendapatan  ……………..*       Rp xxx
Ikhtisar Laba/Rugi                                     Rp xxx
* segala jenis pendapatan
b.  Menutup Akun Biaya dengan memindahkan saldo setiap Akun Biaya ke Akun Ikhtisar Laba Rugi.
Pada neraca saldo setelah penyesuaian, akun biaya posisinya di sisi debet. Pada jurnal penutup, pindahkan posisi biaya di debit ke kredit. Maka jurnal penutup pada tahap ini adalah:
    Ikhtisar Laba/Rugi                          Rp xxx
Biaya  ……………..*                                  Rp xxx
                 * segala jenis biaya termasuk depresiasi/penyusutan dan kerugian piutang
c.   Menutup Akun Laba Rugi dengan memindahkan saldo Akun tersebut ke Akun Modal.
Untuk memperoleh nilai laba/rugi (ikhtisar laba rugi) pada tahap ini, terlebih dahulu kurangkan hasil penutupan rekening pendapatan dan biaya pada neraca saldo setelah penyesuaian = laba/rugi. Laba jika pendapatan > biaya. Rugi jika pendapatan < biaya, sehingga jurnal penutup untuk tahap ini adalah:
Ikhtisar Laba/Rugi                   Rp xxx
Modal                                                      Rp xxx
d. Menutup Akun Prive (jika ada) dengan memindahkan saldo Akun tersebut ke Akun Modal.
Untuk menutup akun prive yang bersaldo debit pada neraca saldo setelah penyesuaian, posisikan akun prive tersebut di kredit :
Modal                                      Rp xxx

Prive                                                        Rp xxx


Rekapitulasi Jurnal dan Posting ke Buku Besar Pembantu

Buku Besar Pembantu
Dalam perusahaan dagang terdapat dua macam buku besar, yaitu buku besar utama (ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger). Buku besar pembantu adalah buku tempat mencatat informasi lain yang diperlukan, di samping informasi yang terdapat pada buku besar utama. Secara singkat, buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama-nama pelanggan beserta jumlahnya dari perkiraan buku besar umum.

Adapun macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut.
a.       Buku pembantu piutang dagang, adalah buku tempat mencatat rincian piutang perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur.
Sumber buku besar pembantu piutang dagang adalah :
1.      Bukti Transaksi kredit atau jurnal penjualan
2.      Bukti transaksi retur penjualan atau jurnal umum
3.      Bukti transaksi pelunasan piutang atau jurnal penerimaan kas

b.      Buku pembantu utang dagang, adalah buku tempat mencatat rincian utang perusahaan menurut nama kreditur.
Sumber buku besar pembantu utang adalah :
1.      Bukti transaksi pembelian kredit ata jurnal pembelian
2.      Bukti transaksi retur pembelian atau jurnal umum
3.      Bukti transaksi pelunasan utang atau jurnal pengeluaran kas

c.       Buku pembantu persediaan barang dagangan, adalah buku tempat mencatat secara rinci persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit, maupun harga pokok secara keseluruhan.
Sumber buku pembantu persediaan barang dagangan adalah setiap bukti transaksi yang melibatkan adanya mutasi persediaan.


Rekapitulasi Jurnal
Rekapitulasi jurnal adalah penjumlahan dari semua saldo saldoakun pada jurnal khusus selama 1 periodik. Rekapitulasi memilik jenis sebagaimana jenis jurnal khusus yang berjumlah 5 buah, yaitu rekapitulasi jurnal pembelian, penjualan. Penerimaan kas, pengeluaran kas, jurnal umum. Adapun format dan rekapitulasi jurnal khusus secara lengkap sbb :





Neraca Saldo

Neraca saldo adalah neraca sementara untuk mencatat secara sistematis saldo-saldo akun buku besar bedasarkan kelompok akun, hal ini dilakukan untuk mengetahui keseimbangan debit dan kredit dari seluruh akun dan juga untuk mempersiapkan proses selnjutnya  yaitu penyusunan laporan keuangan.


Untuk lebih jelasnya tentang neraca saldo, mari kita lihat tayangan berikut ini :

Kamis, 30 Maret 2017

Posting ke Buku Besar

Pengertian Buku Besar (General Ledger)
Akun adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi sejenis.
Buku besar (General ledger) adalah kumpulan akun atau rekening yang digunakan dalam suatu perusahaan.

Fungsi Buku Besar
1.    Meringkas data transaksi yang telah dicatat di dalam jurnal
2.    Dasar penggolongan transaksi yang telah dicatat dalam buku jurnal
3.  Wadah untuk menggolongkan data keuangan dan mengetahui jumlah atau keadaan rekening yang telah terjadi
4.    Data dan sumber informasi untuk menyusun laporan keuangan

Bentuk-Bentuk Buku Besar
1.                  Bentuk “T” (T account)

Bentuk ini menggunakan dua sisi secara bersebelahan tanpa menyediakan kolom uraian pencatatan. Yang dicantumkan hanya tanggal dan jumlah uangnya saja.
2.                  Bentuk skontro (Regular Ledger)
Sisi debit dan kredit masing-masin memiliki kolom keterangan sebagai infirmasi pencatatan dan kolom referensi sebagai informasi kutipan jurnal.

3.                  Bentuk tiga kolom atau saldo tunggal (single balance ledger)


4.                  Bentuk 4 (empat) kolom atau saldo rangkap (double balance ledger)

Posting (pemindahbukuan) jurnal ke buku besar
Posting adalah proses pemindahan catatan berupa data angka (jumlah) dalam jurnal ke dalam akun buku besar.
Pemindahan pos-pos jurnal ke akun buku besar dilakukan sebagai berikut:
a.    Tanggal serta jumlah yang tercatat pada jurnal dipindahkan (dicatat kembali) pada akun buku besar yang bersangkutan di kolom yang sesuai.
b.      Pada kolom Ref (referesi/kode) akun buku besar yang bersangkutan dicatatkan halaman jurnal, sesuai asal data yang bersangkutan diperoleh.
c.     Pada kolom Ref (referensi/kode) jurnal yang bersangkutan dicatatkan nomor kode akun buku besar yang bersangkutan.
d.          Contoh Posting:


Untuk lebih jelasnya tentang langkah-langkah posting, akan kita lihat pada tayangan berikut ini :

Senin, 27 Maret 2017

Transaksi, Bukti dan Analisis Transaksi

Sasaran akuntansi adalah transaksi keuangan.
Transaksi Keuangan adalah suatu aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi harta keuangan perusahaan, misalnya seperti menjual, membeli, membayar gaji, serta membayar berbagai macam biaya yang lainnya.
Setiap transaksi keuangan harus didukung dengan bukti transaksi sehingga tidak ada pencatatan akuntansi tanpa bukti transaksi. Bukti suatu transaksi dicatat apabila transaksi yang bersangkutan sudah memenuhi keabsahan formal maupun materil.

Bukti transaksi adalah dokumen pendukung yang berisi data transaksi yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan pencatatan keuangan.

Fungsi pokok bukti transaksi adalah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan perusahaan. Dengan adanya bukti transaksi, setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang terkait dengan keuangan dapat didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan secara akuntansi.
Bukti transaksi suatu perusahaan secara garis besar dibedakan  antara bukti intern dan bukti ekstern :
1. Bukti intern
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya memo yang dibuat oleh manajer bagian pembukuan.
2. Bukti ekstern,
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi antara perusahaan dan pihak lain di luar perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, bukti penerimaan kas, bukti penjualan, dan bukti pembelian.

Contoh Bukti Transaksi, antara lain :
a. Kwitansi adalah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran sejumlah uang.

b. Faktur (Invoice) adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dagangan   (secara kredit). Faktur asli untuk bukti transaksi pembelian kredit. Copy faktur untuk bukti penjualan kredit.
Contoh bentuk faktur:


c. Nota debit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli (retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembeli.

d. Nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual (retur penjualan) Nota Kredit dibuat oleh penjual ketika barang yang dijual dikembalikan oleh pembeli.
e. Nota kontan adalah bukti pencatatan transaksi pembelian atau penjualan yang dilakukan secara tunai.




F. Cek (cheque) adalah suatu surat perintah yang tidak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu saat waktu surat tersebut diserahkan kepada bank, lalu ditandatangani oleh pihak yang menjadi nasabah  suatu bank serta mempunyai simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro.

G. Bukti kas masuk dan bukti kas keluar adalah bukti kas masuk yaitu bukti atas penerimaan uang ataupun kas yang dilengkapi dengan buktinya.Seperti contohnya: kwitansi dan nota. Bukti kas keluar yaitu suatu bukti transaksi pengeluaran kas ataupun pembayaran. Seperti contohnya: kwitansi dari kreditur dan nota kontan asli.

H. Bukti memorial adalah suatu bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan ataupun orang yang diberi wewenang untuk kejadian-kejadian yang berlangsung didalam internal perusahaan tersebut dan umumnya terjadi pada akhir periode seperti memo untuk mencatat gaji para pegawai yang masih dibayar.

Dari bukti transaksi kita bisa menganalisisnya sehingga akan memperoleh Informasi, antara lain sebagai berikut :
1.   Identifikasi (penentuan) keabsahan fisik bukti transaksi, artinya menentukan pihak mana yang mengeluarkan (intern atau ekstern) serta meneliti kebenaran identitas fisik bukti transaksi yang bersangkutan;
2. Identifikasi transaksi (transaksi apa) dan meneliti apakah transaksi dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu dengan meneliti tanda tangan pihak-pihak yang terkait dengan terjadinya transaksi yang bersangkutan;   
3. Menentukan kebenaran penghitungan nilai uang yaitu dengan meneliti penghitungan yang dilakukan dan kebenaran penerapan metode yang digunakan serta peraturan perpajakan yang berlaku (jika transaksi terkait dengan metode dan peraturan perpajakan). 
Bukti transaksi yang telah dinyatakan absah baik secara formal maupun materil menjadi sumber pencatatan akuntansi. Sementara bukti transaksi yang telah dicatat dijadikan sebagai dokumen pencatatan

ANALISIS TRANSAKSI
Akuntansi menggunakan sistem pencatatan berpasangan (double-entry system).
Misalnya:
·  Perusahaan mengeluarkan kas untuk membayar sewa garasi, terhadap transaksi ini akuntansi mencatat tidak hanya “pengeluaran kasnya,” tetapi juga ”untuk apa”  kas itu dikeluarkan.
·     Perusahaan menerima kas dari pelanggan, akuntansi mencatat transaksi ini tidak hanya “penerimaan kasnya,” tetapi juga “darimana” kas itu diterima.

PERSAMAAN AKUNTANSI
AKTIVA = PASIVA
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN - BEBAN

Aktiva adalah harta yang dikuasai oleh perusahaan
Pasiva adalah sumber “darimana” aktiva tersebut diperoleh
Aktiva adalah sumber-sumber ekonomik yang dikuasai oleh perusahaan dan masih memberikan manfaat di masa Yang akan datang.
Kewajiban adalah pengorbanan-pengorbanan ekonomik (economic sacrifices) untuk menyerahkan aktiva atau jasa kepada entitas lain di masa yang akan datang.
Ekuitas  adalah hak residu atas aktiva setelah dikurangi dengan kewajiban.
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh perusahaan
Beban adalah Pengorbanan yang terjadi selama melakukan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan.

Contoh :
Analisis Transaksi 1 :
Tuan Nana membuka usaha pengangkutan. Untuk memulainya, ia menyetor uang tunai atau kas sebesar Rp 20.000,00.


Analisis Transaksi 2 :
Untuk memperbesar aktiva, Tuan Nana atas nama perusahaan menarik pinjaman dari bank, uang tunai sebesar Rp 14.000,00.



Analisis Transaksi 3 :
Tuan Nana atas nama perusahaan membeli kendaraan bermotor dari LAILAN MOTOR seharga Rp 20.750,00 dibayar tunai.

Analisis Transaksi 4 :
Tuan Nana atas nama perusahaan menyerahkan kas perusahaan Rp 2.000,00 untuk mengangsur utang bank yang timbul dari transaksi nomer 2.



Analisis Transaksi 5 :
Tuan Nana mengambil uang tunai dari perusahaan sebesar  Rp 1. 750,00 untuk keperluan pribadinya



KESIMPULAN
1.      Pengaruh tiap-tiap transaksi dapat dinyatakan dalam bentuk penambahan atau pengurangan elemen-elemen aktiva, kewajiban dan ekuitas. Pengaruh suatu transaksi dapat meliputi hanya sisi aktiva atau pasiva saja, dan juga keduanya sekaligus.
2.      Antara aktiva dan pasiva, sisi yang saling berseberangan pada persamaan dasar akuntansi harus selalu terjaga dalam posisi seimbang. Ketidakseimbangan menunjukkan adanya kesalahan pencatatan dalam persamaan.


Minggu, 26 Maret 2017

Memahami Dasar-Dasar Akuntansi



1.      PENGERTIAN AKUNTANSI

Akuntansi menurut American Accounting Association (AAA) adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi,untuk memungkinkan adanya  penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi pihak pemakai informasi. Ini berarti akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi yang diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai perusahaan yang bersangkutan.

Akuntansi menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) adalah proses pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi kejadian yang tepat (berdaya guna) dalam bentuk satuan uang dan penafsiran hasil proses tersebut.

Definisi Akuntansi secara luas adalah proses identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasi-informasi ekonomi untuk menghasilkan pertimbangan dan keputusan-keputusan dari pemakai informasi tersebut.

2.      TUJUAN UTAMA AKUNTANSI
Tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan ada dua yaitu : tujuan umum dan tujuan kualitatif.

1) Tujuan Umum :
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumbersumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b.  Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi netto (sumber dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba.
c.     Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam mengestimasikan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumbersumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman.
e.      Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang dianut perusahaan.

2) Tujuan Kualitatif :
a.         Relevan.
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
b.       Dapat dimengerti.
Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya, dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
c.        Daya Uji.
Informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama
d.       Netral.
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu.
e.        Tepat waktu.
Informasi harus disampaikan sesegera mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
f.         Daya banding
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya.
g.       Lengkap.
Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif di atas.

3.      KONSEP DASAR AKUNTANSI
     
  1. Entitas Akuntansi (Accounting Entity)
Konsep entitas akuntansi ini disebut juga konsep kesatuan usaha, memandang sebuah entitas sebagai unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan dengan entitas tersebut. Konsep ini untuk menentukan bidang perhatian akuntansi, yaitu mengidentifikasi, mengukur, mencatat dan melaporkan objek dan aktivitas entitas.

           2.      Unit Moneter (Monetary Unit)
Akuntansi menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu objek atau aktivitas, karena relatif stabil. Konsep unit moneter menghendaki bahwa yang dicatat akuntansi hanyalah data transaksi yang dapat dinyatakan dengan satuan moneter.

4.  KEGIATAN AKUNTANSI
  • Pencatatan  (recording): kegiatan pencatatan atas transaksi keuangan perusahaan yang terjadi ke dalam dokumen (bukti transaksi) ke dalam buku harian (jurnal) dengan cermat dan kronologis. Contoh transaksi pembelian secara tunai dicatat ke dalam  jurnal pengeluaran kas.
  • Penggolongan (classifying): kegiatan mengelompokkan transaksi keuangan perusahaan ke dalam perkiraan buku besar.
  • Pengikhtisaran (summarizing): kegiatan untuk meringkas transaksi keuangan yang sudah digolongkan ke buku besar.
  • Pelaporan (reporting): menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal/ekuitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan
               Jika kita gambarkan, maka siklus dari akuntansi sebagai berikut 



5.      BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
     
      1)    Bidang akuntansi berdasarkan tujuannya
a.    Akuntansi keuangan (financial accounting): bidang akuntansi yang tujuannya mengolah data keuangan menjadi laporan keuangan intern maupun ekstern.
b.    Akuntansi biaya (cost accounting): bidang akuntansi  yang menyiapkan data transaksi keuangan yang berhubungan  dengan biaya-biaya dalam proses produksi untuk penetapan harga pokok barang yang diproduksi.
c.        Akuntansi perpajakan (tax accounting): bidang akuntansi yang tujuan laporan keuangannya untuk dasar penentuan pajak yang menjadi beban perusahaan serta perhitungan untuk kepentingan penyusunan laporan pajak.
d.        Akuntansi anggaran (budgetary accounting): bidang akuntansi yang tujuannya untuk penyusunan anggaran pada periode tertentu di masa yang akan datang dan membandingkan hasil operasi dengan rencana yang telah ditetapkan.
e.  Sistem akuntansi (accounting system): bidang akuntansi yang bertujuan menetapkan prosedur dan pengendalian data keuangan sehingga proses pencatatan akuntansi dapat berjalan dengan cepat, efektif, dan efisien.
f.          Akuntansi pemeriksaan (auditing): akuntansi yang tujuannya memeriksa secara bebas atas data-data akuntansi dengan maksud meneliti kecermatan, kebenaran, catatan bukti transaksi perusahaan dan menilai kebenaran laporan keuangan periode tertentu.
g. Akuntansi pemerintahan (government accounting): bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan-badan pemerintahan.
h.  Akuntansi manajemen (management accounting): bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi untuk pihak manajemen guna mendukung operasi sehari-hari dan membuat kebijakan untuk masa yang akan datang.


2)    Bidang akuntansi berdasarkan profesinya
a.   Akuntan publik (public accountant): akuntan swasta yang menyediakan jasa pemeriksaan terhadap laporan keuangan serta memberikan jasa kepada pihak yang memerlukan.
b.  Akuntan intern (private accountant): akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan dan menjadi bagian dari perusahaan.
c.   Akuntan pemerintah (government accountant): akuntan yang bekerja pada badan pemerintahan, perusahaan negara, bank pemerintah, Direktorat Jendral Pajak, dan Direktorat Jendarl Pengawasan Keuangan Negara.
d.   Akuntan pendidik: akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar , menyusun kurikulum, dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.

6. PIHAK-PIHAK YANG MEMBUTUHKAN INFORMASI AKUNTANSI
Hasil dari proses kegiatan akuntansi adalah informasi keuangan yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder). Berikut adalah pihak-pihak yang berkepentingan  dengan informasi akuntansi.

1)   Pihak intern (internal user) adalah pimpinan perusahaan (manajemen).
Pimpinan perusahaan (manajemen) menggunakan informasi akuntansi sebagai dasar penyusunan perencanaan perusahaan, evaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta penentuan tindakan koreksi yang diperlukan.

2)  Pihak ekstern (external user) :
ü Pemilik perusahaan, membutuhkan informasi akuntansi untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan, yang dijadikan sebagai acuan/dasar pengambilan keputusan untuk membeli, menahan dan menjual investasinya.
ü Investor, membutuhkan informasi akuntansi untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak
ü Para pegawai/karyawan sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Terutama yang berhubungan dengan hak hak pegawai dalam penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) yang pada akhirnya mempengaruhi pengabdian pegawai pada perusahaan.
ü Kreditur, berkepentingan untuk pengambilan keputusan pemberian kredit pada calon nasabahnya.
ü Pemerintah, dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.