Selasa, 04 April 2017
Minggu, 02 April 2017
Sabtu, 01 April 2017
JURNAL PENUTUP
Jurnal Penutup adalah jurnal umum yang dibuat
pada akhir periode akuntansi dengan tujuan untuk memindahkan atau menutup saldo
Akun sementara/nominal. Akun nominal terdiri dari pendapatan dan biaya.
Dalam pembuatan Jurnal Penutup, perlu dibuka
Akun baru yaitu Akun Ikhtisar Laba Rugi yang digunakan untuk menampung
pemindahan saldo Akun nominal.Tujuan Penutupan, yaitu :
a. Menentukan laba atau rugi.
b. Memisahkan pendapatan/biaya antar tahun buku.
c. Mendapatkan neraca akhir.
d. Memisahkan perangkat pembukuan (berkas atau
file) antar tahun buku.
Tahap-tahap menutup
akun-akun nominal
Pada
saat membuat Jurnal Penutup, beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai
berikut :
a.
Akun Pendapatan dengan memindahkan saldo setiap Akun Pendapatan
ke Akun Ikhtisar Laba Rugi.
Pada
neraca saldo setelah penyesuaian, akun pendapatan posisinya di sisi kredit.
Pada jurnal penutup, pindahkan posisi pendapatan di kredit ke debit. Maka
jurnal penutup pada tahap ini adalah:
Pendapatan
……………..* Rp xxx
Ikhtisar Laba/Rugi
Rp xxx
* segala jenis pendapatan
b. Menutup Akun Biaya
dengan memindahkan saldo setiap Akun Biaya ke Akun Ikhtisar Laba Rugi.
Pada neraca saldo setelah penyesuaian, akun biaya posisinya di
sisi debet. Pada jurnal penutup, pindahkan posisi biaya di debit ke kredit.
Maka jurnal penutup pada tahap ini adalah:
Ikhtisar
Laba/Rugi Rp xxx
Biaya
……………..*
Rp xxx
* segala jenis biaya termasuk
depresiasi/penyusutan dan kerugian piutang
c.
Menutup Akun Laba
Rugi dengan memindahkan saldo Akun tersebut ke Akun Modal.
Untuk memperoleh nilai laba/rugi (ikhtisar laba rugi) pada tahap ini, terlebih dahulu kurangkan hasil penutupan rekening pendapatan dan biaya pada neraca saldo setelah penyesuaian = laba/rugi. Laba jika pendapatan > biaya. Rugi jika pendapatan < biaya, sehingga jurnal penutup untuk tahap ini adalah:
Untuk memperoleh nilai laba/rugi (ikhtisar laba rugi) pada tahap ini, terlebih dahulu kurangkan hasil penutupan rekening pendapatan dan biaya pada neraca saldo setelah penyesuaian = laba/rugi. Laba jika pendapatan > biaya. Rugi jika pendapatan < biaya, sehingga jurnal penutup untuk tahap ini adalah:
Ikhtisar
Laba/Rugi
Rp xxx
Modal
Rp xxx
d.
Menutup Akun Prive
(jika ada) dengan memindahkan saldo Akun tersebut ke Akun Modal.
Untuk menutup akun prive yang bersaldo debit pada neraca saldo
setelah penyesuaian, posisikan akun prive tersebut di kredit :
Modal
Rp xxx
Prive
Rp xxx
Rekapitulasi Jurnal dan Posting ke Buku Besar Pembantu
Buku Besar Pembantu
Dalam
perusahaan dagang terdapat dua macam buku besar, yaitu buku besar utama
(ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger). Buku besar pembantu
adalah buku tempat mencatat informasi lain yang diperlukan, di samping
informasi yang terdapat pada buku besar utama. Secara singkat, buku besar
pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama-nama pelanggan beserta
jumlahnya dari perkiraan buku besar umum.
Adapun
macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut.
a. Buku pembantu piutang
dagang, adalah buku tempat mencatat rincian piutang perusahaan menurut nama
pelanggan atau debitur.
Sumber buku besar pembantu piutang dagang
adalah :
1. Bukti Transaksi kredit atau
jurnal penjualan
2. Bukti transaksi retur
penjualan atau jurnal umum
3. Bukti transaksi pelunasan
piutang atau jurnal penerimaan kas
b. Buku pembantu utang dagang,
adalah buku tempat mencatat rincian utang perusahaan menurut nama kreditur.
Sumber buku besar pembantu utang adalah :
1. Bukti transaksi pembelian
kredit ata jurnal pembelian
2. Bukti transaksi retur
pembelian atau jurnal umum
3. Bukti transaksi pelunasan
utang atau jurnal pengeluaran kas
c. Buku pembantu persediaan
barang dagangan, adalah buku tempat mencatat secara rinci persediaan barang
dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit, maupun harga pokok secara
keseluruhan.
Sumber buku pembantu persediaan
barang dagangan adalah setiap bukti transaksi yang melibatkan adanya mutasi
persediaan.
Rekapitulasi
Jurnal
Rekapitulasi
jurnal adalah penjumlahan dari semua saldo saldoakun pada jurnal khusus selama
1 periodik. Rekapitulasi memilik jenis sebagaimana jenis jurnal khusus yang
berjumlah 5 buah, yaitu rekapitulasi jurnal pembelian, penjualan. Penerimaan
kas, pengeluaran kas, jurnal umum. Adapun format dan rekapitulasi jurnal khusus
secara lengkap sbb :
Neraca Saldo
Neraca saldo adalah
neraca sementara untuk mencatat secara sistematis saldo-saldo akun buku besar
bedasarkan kelompok akun, hal ini dilakukan untuk mengetahui keseimbangan debit
dan kredit dari seluruh akun dan juga untuk mempersiapkan proses
selnjutnya yaitu penyusunan laporan
keuangan.
Untuk lebih jelasnya tentang neraca saldo, mari kita lihat tayangan berikut ini :
Kamis, 30 Maret 2017
Posting ke Buku Besar
Pengertian Buku Besar
(General Ledger)
Akun adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi
sejenis.
Buku besar
(General ledger) adalah kumpulan akun atau rekening yang digunakan dalam
suatu perusahaan.
Fungsi Buku Besar
1.
Meringkas data
transaksi yang telah dicatat di dalam jurnal
2.
Dasar
penggolongan transaksi yang telah dicatat dalam buku jurnal
3. Wadah untuk
menggolongkan data keuangan dan mengetahui jumlah atau keadaan rekening yang
telah terjadi
4.
Data dan
sumber informasi untuk menyusun laporan keuangan
Bentuk-Bentuk Buku Besar
1.
Bentuk “T” (T account)
Bentuk ini
menggunakan dua sisi secara bersebelahan tanpa menyediakan kolom uraian
pencatatan. Yang dicantumkan hanya tanggal dan jumlah uangnya saja.
2.
Bentuk skontro (Regular Ledger)
Sisi
debit dan kredit masing-masin memiliki kolom keterangan sebagai infirmasi
pencatatan dan kolom referensi sebagai informasi kutipan jurnal.
3.
Bentuk tiga kolom atau saldo tunggal
(single balance ledger)
4.
Bentuk 4 (empat) kolom atau saldo
rangkap (double balance ledger)
Posting
(pemindahbukuan) jurnal ke buku besar
Posting
adalah proses pemindahan catatan berupa data angka (jumlah) dalam jurnal ke
dalam akun buku besar.
Pemindahan
pos-pos jurnal ke akun buku besar dilakukan sebagai berikut:
a. Tanggal
serta jumlah yang tercatat pada jurnal dipindahkan (dicatat kembali) pada akun
buku besar yang bersangkutan di kolom yang sesuai.
b.
Pada
kolom Ref (referesi/kode) akun buku besar yang bersangkutan dicatatkan halaman
jurnal, sesuai asal data yang bersangkutan diperoleh.
c. Pada
kolom Ref (referensi/kode) jurnal yang bersangkutan dicatatkan nomor kode akun
buku besar yang bersangkutan.
d. Contoh
Posting:
Untuk lebih jelasnya tentang langkah-langkah posting, akan kita lihat pada tayangan berikut ini :
Senin, 27 Maret 2017
Transaksi, Bukti dan Analisis Transaksi
Sasaran akuntansi adalah
transaksi keuangan.
Transaksi
Keuangan adalah suatu aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap
posisi harta keuangan perusahaan, misalnya seperti menjual, membeli, membayar
gaji, serta membayar berbagai macam biaya yang lainnya.
Setiap transaksi keuangan
harus didukung dengan bukti transaksi sehingga tidak ada pencatatan akuntansi
tanpa bukti transaksi. Bukti suatu transaksi dicatat apabila transaksi yang
bersangkutan sudah memenuhi keabsahan formal maupun materil.
Bukti transaksi adalah
dokumen pendukung yang berisi data transaksi yang dibuat setelah melakukan
transaksi untuk kebutuhan pencatatan keuangan.
Fungsi pokok bukti
transaksi adalah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang dilakukan
perusahaan. Dengan adanya bukti transaksi, setiap kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan yang terkait dengan keuangan dapat didokumentasikan dan
dipertanggungjawabkan secara akuntansi.
Bukti transaksi suatu
perusahaan secara garis besar dibedakan
antara bukti intern dan bukti ekstern :
1. Bukti intern
merupakan bukti pencatatan
untuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya memo
yang dibuat oleh manajer bagian pembukuan.
2. Bukti ekstern,
merupakan bukti pencatatan
untuk transaksi yang terjadi antara perusahaan dan pihak lain di luar
perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, bukti penerimaan kas, bukti
penjualan, dan bukti pembelian.
Contoh Bukti Transaksi,
antara lain :
a. Kwitansi adalah catatan
untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran sejumlah uang.
b. Faktur (Invoice) adalah
bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dagangan (secara kredit). Faktur asli untuk bukti
transaksi pembelian kredit. Copy faktur untuk bukti penjualan kredit.
Contoh bentuk faktur:
c. Nota debit adalah bukti
transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli (retur pembelian). Nota debit
dibuat oleh pihak pembeli.
e. Nota kontan adalah bukti pencatatan transaksi pembelian atau penjualan yang dilakukan secara tunai.
F. Cek (cheque) adalah suatu surat perintah yang tidak bersyarat
kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu saat waktu surat tersebut
diserahkan kepada bank, lalu ditandatangani oleh pihak yang menjadi nasabah
suatu bank serta mempunyai simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro.
G. Bukti kas masuk dan
bukti kas keluar adalah bukti kas
masuk yaitu bukti atas penerimaan uang ataupun kas yang dilengkapi dengan
buktinya.Seperti contohnya: kwitansi dan nota. Bukti kas keluar yaitu suatu
bukti transaksi pengeluaran kas ataupun pembayaran. Seperti contohnya: kwitansi
dari kreditur dan nota kontan asli.
H. Bukti memorial adalah suatu bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan ataupun orang yang diberi wewenang untuk kejadian-kejadian yang berlangsung didalam internal perusahaan tersebut dan umumnya terjadi pada akhir periode seperti memo untuk mencatat gaji para pegawai yang masih dibayar.
Dari bukti transaksi kita
bisa menganalisisnya sehingga akan memperoleh Informasi, antara lain sebagai
berikut :
1. Identifikasi (penentuan) keabsahan
fisik bukti transaksi, artinya menentukan pihak mana yang mengeluarkan (intern
atau ekstern) serta meneliti kebenaran identitas fisik bukti transaksi yang
bersangkutan;
2. Identifikasi
transaksi (transaksi apa) dan meneliti apakah transaksi dilakukan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan yaitu dengan meneliti tanda tangan pihak-pihak
yang terkait dengan terjadinya transaksi yang bersangkutan;
3. Menentukan kebenaran penghitungan nilai uang yaitu
dengan meneliti penghitungan yang dilakukan dan kebenaran penerapan metode yang
digunakan serta peraturan perpajakan yang berlaku (jika transaksi terkait
dengan metode dan peraturan perpajakan).
Bukti
transaksi yang telah dinyatakan absah baik secara formal maupun materil menjadi
sumber pencatatan akuntansi. Sementara bukti transaksi yang telah dicatat
dijadikan sebagai dokumen pencatatan
ANALISIS TRANSAKSI
Akuntansi
menggunakan sistem pencatatan berpasangan (double-entry system).
Misalnya:
· Perusahaan mengeluarkan kas untuk membayar sewa garasi, terhadap
transaksi ini akuntansi mencatat tidak hanya “pengeluaran kasnya,”
tetapi juga ”untuk apa” kas itu
dikeluarkan.
· Perusahaan menerima kas dari pelanggan, akuntansi mencatat
transaksi ini tidak hanya “penerimaan kasnya,” tetapi juga “darimana”
kas itu diterima.
PERSAMAAN AKUNTANSI
AKTIVA = PASIVA
AKTIVA = KEWAJIBAN +
EKUITAS
AKTIVA = KEWAJIBAN +
EKUITAS + PENDAPATAN - BEBAN
Aktiva adalah harta yang dikuasai
oleh perusahaan
Pasiva adalah sumber “darimana”
aktiva tersebut diperoleh
Aktiva adalah sumber-sumber
ekonomik yang dikuasai oleh perusahaan dan masih memberikan manfaat di masa
Yang akan datang.
Kewajiban
adalah pengorbanan-pengorbanan ekonomik (economic sacrifices) untuk
menyerahkan aktiva atau jasa kepada entitas lain di masa yang akan datang.
Ekuitas
adalah hak residu atas aktiva setelah
dikurangi dengan kewajiban.
Pendapatan adalah hasil yang
diperoleh perusahaan
Beban adalah Pengorbanan yang
terjadi selama melakukan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan.
Contoh :
Analisis Transaksi 1 :
Tuan Nana membuka usaha
pengangkutan. Untuk memulainya, ia menyetor uang tunai atau kas sebesar Rp 20.000,00.
Analisis Transaksi 2 :
Untuk memperbesar aktiva,
Tuan Nana atas nama perusahaan menarik pinjaman dari bank, uang tunai sebesar
Rp 14.000,00.
Analisis Transaksi 3 :
Tuan Nana atas nama perusahaan
membeli kendaraan bermotor dari LAILAN MOTOR seharga Rp 20.750,00 dibayar
tunai.
Tuan Nana atas nama perusahaan
menyerahkan kas perusahaan Rp 2.000,00 untuk mengangsur utang bank yang timbul
dari transaksi nomer 2.
Analisis Transaksi 5 :
Tuan Nana mengambil uang
tunai dari perusahaan sebesar Rp 1.
750,00 untuk keperluan pribadinya
KESIMPULAN
1.
Pengaruh tiap-tiap transaksi dapat dinyatakan
dalam bentuk penambahan atau pengurangan elemen-elemen aktiva, kewajiban dan
ekuitas. Pengaruh suatu transaksi dapat meliputi hanya sisi aktiva atau pasiva
saja, dan juga keduanya sekaligus.
2.
Antara aktiva dan pasiva, sisi yang saling
berseberangan pada persamaan dasar akuntansi harus selalu terjaga dalam posisi
seimbang. Ketidakseimbangan menunjukkan adanya kesalahan pencatatan dalam persamaan.
Minggu, 26 Maret 2017
Memahami Dasar-Dasar Akuntansi
1. PENGERTIAN
AKUNTANSI
Akuntansi menurut American
Accounting Association (AAA) adalah proses
mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi,untuk memungkinkan
adanya penilaian dan keputusan yang
jelas dan tegas bagi pihak pemakai informasi. Ini berarti akuntansi merupakan
proses yang terdiri dari
identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi yang
diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai perusahaan yang bersangkutan.
Akuntansi menurut American
Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
adalah proses pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi kejadian yang
tepat (berdaya guna) dalam bentuk satuan uang dan penafsiran hasil proses
tersebut.
Definisi Akuntansi secara
luas adalah proses
identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasi-informasi ekonomi untuk
menghasilkan pertimbangan dan keputusan-keputusan dari pemakai informasi
tersebut.
2. TUJUAN
UTAMA AKUNTANSI
Tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan
ada dua yaitu : tujuan umum dan tujuan kualitatif.
1) Tujuan Umum :
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
sumbersumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
sumber-sumber ekonomi netto (sumber dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang
timbul dari aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan
yang membantu para pemakai laporan di dalam mengestimasikan potensi perusahaan
dalam menghasilkan laba.
d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam
sumbersumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas
pembelanjaan dan penanaman.
e.
Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti
informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang dianut perusahaan.
2) Tujuan
Kualitatif :
a.
Relevan.
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
b. Dapat dimengerti.
Informasi
harus dapat dimengerti oleh pemakainya, dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah
yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
c. Daya Uji.
Informasi
harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan
menggunakan metode pengukuran yang sama
d. Netral.
Informasi
harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu.
e.
Tepat waktu.
Informasi
harus disampaikan sesegera mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan
f. Daya
banding
Informasi
dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan periode sebelumnya.
g. Lengkap.
Informasi
akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat
memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif di atas.
3. KONSEP DASAR AKUNTANSI
4. KEGIATAN
AKUNTANSI
- Entitas Akuntansi (Accounting Entity)
Konsep entitas akuntansi ini disebut juga konsep kesatuan usaha, memandang sebuah entitas sebagai unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan dengan entitas tersebut. Konsep ini untuk menentukan bidang perhatian akuntansi, yaitu mengidentifikasi, mengukur, mencatat dan melaporkan objek dan aktivitas entitas.
2. Unit Moneter (Monetary Unit)
Akuntansi menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu objek atau aktivitas, karena relatif stabil. Konsep unit moneter menghendaki bahwa yang dicatat akuntansi hanyalah data transaksi yang dapat dinyatakan dengan satuan moneter.
- Pencatatan (recording): kegiatan pencatatan atas transaksi keuangan perusahaan yang terjadi ke dalam dokumen (bukti transaksi) ke dalam buku harian (jurnal) dengan cermat dan kronologis. Contoh transaksi pembelian secara tunai dicatat ke dalam jurnal pengeluaran kas.
- Penggolongan (classifying): kegiatan mengelompokkan transaksi keuangan perusahaan ke dalam perkiraan buku besar.
- Pengikhtisaran (summarizing): kegiatan untuk meringkas transaksi keuangan yang sudah digolongkan ke buku besar.
- Pelaporan (reporting): menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal/ekuitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan
Jika kita gambarkan, maka siklus dari akuntansi sebagai berikut
1) Bidang akuntansi berdasarkan tujuannya
a. Akuntansi
keuangan (financial accounting): bidang akuntansi yang tujuannya mengolah data keuangan
menjadi laporan keuangan intern maupun ekstern.
b. Akuntansi
biaya (cost accounting): bidang akuntansi yang menyiapkan
data transaksi keuangan yang berhubungan
dengan biaya-biaya dalam proses produksi untuk penetapan harga pokok
barang yang diproduksi.
c. Akuntansi
perpajakan (tax accounting): bidang akuntansi yang tujuan laporan keuangannya untuk
dasar penentuan pajak yang menjadi beban perusahaan serta perhitungan untuk
kepentingan penyusunan laporan pajak.
d.
Akuntansi
anggaran (budgetary accounting): bidang akuntansi yang tujuannya untuk penyusunan
anggaran pada periode tertentu di masa yang akan datang dan membandingkan hasil
operasi dengan rencana yang telah ditetapkan.
e. Sistem
akuntansi (accounting system): bidang akuntansi yang bertujuan menetapkan prosedur
dan pengendalian data keuangan sehingga proses pencatatan akuntansi dapat
berjalan dengan cepat, efektif, dan efisien.
f.
Akuntansi
pemeriksaan (auditing): akuntansi yang tujuannya memeriksa secara bebas atas data-data akuntansi
dengan maksud meneliti kecermatan, kebenaran, catatan bukti transaksi
perusahaan dan menilai kebenaran laporan keuangan periode tertentu.
g. Akuntansi pemerintahan (government accounting): bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan-badan pemerintahan.
g. Akuntansi pemerintahan (government accounting): bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan-badan pemerintahan.
h. Akuntansi
manajemen (management accounting): bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi
untuk pihak manajemen guna mendukung operasi sehari-hari dan membuat kebijakan
untuk masa yang akan datang.
2) Bidang akuntansi berdasarkan profesinya
a. Akuntan
publik (public accountant): akuntan swasta yang menyediakan jasa pemeriksaan
terhadap laporan keuangan serta memberikan jasa kepada pihak yang memerlukan.
b. Akuntan
intern (private accountant): akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan dan menjadi
bagian dari perusahaan.
c. Akuntan
pemerintah (government accountant): akuntan yang bekerja pada badan pemerintahan,
perusahaan negara, bank pemerintah, Direktorat Jendral Pajak, dan Direktorat
Jendarl Pengawasan Keuangan Negara.
d. Akuntan
pendidik: akuntan yang
bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar , menyusun kurikulum, dan
melakukan penelitian di bidang akuntansi.
6. PIHAK-PIHAK YANG MEMBUTUHKAN
INFORMASI AKUNTANSI
Hasil dari proses kegiatan akuntansi adalah informasi keuangan yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder). Berikut adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi akuntansi.
1) Pihak intern (internal user) adalah pimpinan perusahaan (manajemen).
Pimpinan perusahaan (manajemen) menggunakan informasi akuntansi sebagai dasar penyusunan perencanaan perusahaan, evaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta penentuan tindakan koreksi yang diperlukan.
2) Pihak ekstern (external user) :
ü Pemilik
perusahaan, membutuhkan informasi
akuntansi untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan, yang
dijadikan sebagai acuan/dasar pengambilan keputusan untuk membeli, menahan dan
menjual investasinya.
ü Investor, membutuhkan informasi akuntansi untuk menentukan apakah
akan menanamkan modalnya atau tidak
ü Para
pegawai/karyawan sangat
berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Terutama yang
berhubungan dengan hak hak pegawai dalam penggajian, gratifikasi ataupun bonus
(jasa produksi) yang pada akhirnya mempengaruhi pengabdian pegawai pada
perusahaan.
ü Kreditur, berkepentingan untuk pengambilan keputusan pemberian kredit
pada calon nasabahnya.
ü Pemerintah, dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh
organisasi yang bersangkutan.